
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) |
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang (a) ilmu pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. |
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) |
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara (a) efektif, (b) kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan (h) solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan. |
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.
Kompetensi Dasar |
3.6. Menganalisis isi, struktur, dan aspek kebahasaan novel. 4.6. Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media (seperti bagan, cerita bergambar, animasi) dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan. |
Materi Pembelajaran |
• Fungsi sosial Nilai moral dan pendidikan yang terkandung dalam karangan novel dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. • Struktur Teks Ciri novel Unsur sastra (intrinsik & ekstrinsik) • Aspek Kebahasaan Diksi Ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan tanda baca. Kalimat langsung dan tidak langsung. • Topik Petikan novel yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat dalam KI. |
Kegiatan Pembelajaran |
-Mengidentifikasi unsur-unsur novel dengan cermat. -Memahami isi novel dengan teliti. -Menganalisis bahasa yang dipergunakan serta unsur -intrinsik dalam novel dengan teliti. -Menginterpretasikan isi novel sesuai dengan kaidahkaidahnya. -Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media (seperti bagan, cerita bergambar, animasi) -Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya. |

KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
PILIHAN JAMAK

BUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDA
BUKU PANGGELAR BASA SUNDA
BUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA
BUKU SIMPAY BASA SUNDA
MODUL PANGAJARAN BASA SUNDA
MODUL PPG BASA SUNDA
KUMPULAN MATÉRI NOVEL BASA SUNDA LENGKEP
https://sundatve.com/category/materi-novel-basa-sunda/
KUMPULAN SEMPALAN NOVEL BASA SUNDA LENGKEP
https://sundatve.com/category/sempalan-novel-basa-sunda/
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA LENGKEP
https://sundatve.com/category/kumpulan-soal-basa-sunda/
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
dan aku bernyanyi sosorangan
Lain saya akan prasasti jika isi hati dan sikap saya terhadap saya selama ini mudah diterjemahkan oleh saya. Atau… aku memang bodoh, masih bisa menyimpulkan hal itu. Maka berlombalah mengingat Prasasti Kawali. Ketika saya mengunjungi Kabuyutan Kawali Ciamis beberapa tahun yang lalu, saya sangat terkesan dengan batu itu, tetapi saya tidak mengerti sama sekali apa yang ada di balik aksen dan bahasa kunonya. Jadi prasasti ini untukku tidak berbeda dengan prasasti Astana, penuh teka-teki. Sanggupkah aku mengartikan sikapmu, karena sang arkeolog mampu menguraikan tulisan janggal pada Prasasti Kawali, Pras?
(Bahasa Sunda Kami Untuk Siswa Kelas XI SMA/SMK/MA/MAK, Penerbit Geger Sunten, Medali 2017, Hal 102-105)
Peran
Fragmen novel berjudul “Prasasti yang Menghidupkan Hati” di atas terdiri dari unsur pelaku, latar, jalan cerita, tema, dan amanat. Hiduplah sekarang untuk mengetahui unsur mana yang ada di dalam unsur tersebut dengan menjawab pertanyaan di bawah ini!
Menurut Hidep, siapa aktor dalam novel tersebut?
Siapa pelaku utamanya? Mengapa? Apa pertimbangan cerahnya?
Dia tersenyum, apa kebiasaan masing-masing aktor dalam novel?
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
Bagaimana hubungan antar aktor dalam novel tersebut?
Di mana peristiwa dalam cerita itu terjadi?
Kapan itu akan terjadi?
Seperti apa suasananya?
Alur apa yang digunakan pengarang dalam menceritakan novel?
Apa tema yang diceritakan dalam novel tersebut?
Pesan apa yang ingin Anda sampaikan dari penulis novel tersebut?
SEMPALAN NOVEL 2
Revolusi Kakaren
(Tatang Sumarsono)
Gunung Pamolah semakin membludak. Kedatangan untuk lembur mungkin sering, intermiten berbekal senjata, tingkat permintaan kepada orang-orang sambil memaksa.
Tidaklah dimengerti, kata pemikir Erom, barisan dia dikatakan berperang atas dasar agama, tapi mengapa mempertaruhkan tindakan seperti itu. Keun tinggal membakar balai desa, itu tidak bisa dimengerti, da mungkin gedung milik pemerintah. Tapi saya tinggal di masjid dan pesantren ini murni demi agama. Jadi lagi-lagi dengan adanya ajengan atau kiyai yang terbunuh, memang harus menjadi benteng pertahanan. Kalau orang gunung menembak komandan penari, tidak bisa dipahami, da apan berada di posisi musuh.
Untungnya itu adalah lembur Erom dan saya tidak pernah melakukan apa-apa. Orang-orang yang selamat dari eksploitasi dan agresi geng.
Malas dianggap aneh. Bahkan setelah desa menerima distrik, ketika ada tarian tentara menyerang saya – waktu lembur Erom saya berlalu sejauh ini. Kejutan bukan hanya merayap di hati para warga tetangga yang kewalahan, tapi lagi-lagi bagi tentara kita akan menjadi tanda tanya, kenapa ada apa-apa?
“Kenapa, Pak Lurah, desa ini tidak diserang oleh komplotan DI?” jadi pertanyaannya adalah kedal dari Kapten Saragih kepada ayahnya Erom.
“Ya, saya tidak tahu, Kapten. Ayah Erom menjawab. “Mungkin desa saya dilindungi oleh nenek moyang saya. Jadi tidak ada orang gunung yang berani datang ke sini. Dari zaman dulu, tidak ada yang berani mengganggu desa ini.”
Kapten Saragih bergumam, melanjutkan, “Oh, jadi ada leluhur yang menjadi kekuatan di desa ini? Benar-benar hebat.” Ayah Erom mengeluh.
“Atau mungkin karena orang-orang di sini bekerja sama dengan komplotan itu, Pak Lurah,” kata Kapten Saragih.
“Mungkin itu benar, Komandan, beberapa orang di sini berada di pihak musuh kita.” Letnan Kandi terus berbicara dengan atasannya.
“Ah, tidak apa-apa. Orang-orang Sinih tidak pernah mendukung orang gunung dari sebelumnya, ”kata ayah Erom dengan cepat.
“Tapi tidak mungkin, Pa Lurah, jika kita lembur tidak ada yang memiliki hubungan dengan DI-ku. Mustahil. Karena, pasti yang pertama diserang,” kata Letnan Kandi.
“Tidak, Letnan. Silakan periksa sendiri. Kadang, sekarang penghuninya lembur oleh saya kita kumpulkan. Tolong hubungi saya satu per satu, Letnan Pa saya yang penasaran, ”tegas ayah Erom. Kapten Saragih mengangguk. “Ini harus menjadi catatan kita, Letnan.
Coba cari tahu, siapa di antara orang-orang di sini yang mencurigakan.”
“Tidak seorang pun, Kapten Pa, percaya relaksasi yang sama,” kata Pastor Erom, bersikeras menyangkal kecurigaan tentara.
“Ya ya. Menurut Pak memamg tidak ada. Tapi kita tidak bisa begitu saja mempercayainya. Mungkin kalian tidak tahu kalau di antara warga di sini ada yang menyukai hubungan dengan DI.”
“Itu bisa berbahaya. Siapa tahu komplotan itu mendapat informasi tentang kami dari orang bermuka dua,” kata Letnan Kandi
“Tepat. Itu yang ingin kami sampaikan. Itu sebabnya kamu harus menyelidikinya.”
“Siap, Dan!”
Selama percakapan ayahnya dengan tentara, Erom masih bayi. Taruhan pikiran buruk muncul, bagaimana jika dia kemudian dituduh selingkuh dengan orang gunung? Berlomba lagi untuk mengingat peristiwa bahasa. Ya, tapi dia pernah makan bersama Jamhur yang jelas-jelas menjadi ketua komplotan itu. Dia mengatakan dalam perhitungan Erom, bukan tidak mungkin lembur yang dia lewati komplotan itu karena ada perintah dari Jumhur – tidak mungkin ada yang berani mengganggu. Namun hal itu kemudian ditegaskan Jamhur kepada bawahannya.
Apa akibatnya jika tentara akhirnya ingat
KUMPULAN SOAL NOVEL BASA SUNDA SMA KELAS 11
tentang hal itu? Beu, berperan sebagai barabé, karena aing bisa disalahkan biluk kepada kita gung. Namun, mengapa sebaiknya membicarakan sesuatu yang akrab dengan pemimpin geng? Tetapi, jika demikian, mengapa hasilnya bagus?
Erom sangat bingung. Ras kembali ingat bahwa Jamhur adalah temannya, atau setidaknya pernah menjadi temannya—tidak hanya selama perang revolusioner, tetapi sejak dia masih kecil. Kenapa aku merasa dikhianati? Erom bertanya pada dirinya sendiri. Tidak, saya tidak menemukan jawaban yang kira-kira bagus di sana, enak di sini.
Bagaimana jika suatu saat tentara memeriksa es? Kenapa aku ingin diam? Atau bagaimana jika giliran untuk memeriksa adalah Mang Suminta dan Kang Udin, mengapa mereka menyuruh mereka untuk merahasiakan itu selama ini sangat tersembunyi?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu merul memenuhi kepalanya. Erom hanya bingung, takut akan yang satu ini, yang akhirnya merugikan dirinya sendiri. Keun jika hanya semet jatuh padanya, tapi bagaimana jika ada pihak lain yang dianggap kabaud – setidaknya ayahnya sendiri?
Sudah pasti tentara tidak akan bersembunyi. Di mana bahkan jika Anda menyesali bahwa saya dikunci menjadi tentara saya. Saya akan menganggap tuan rumah menyadari situasi di sekitar perpanjangan waktu ini. Bukan tidak mungkin lapisan gula akan terbalik.
Pada akhirnya, Erom memilih untuk pergi dari perpanjangan waktu, untuk menghindari digosok – itulah sebabnya dia tidak merasakan sakit dan tidak ada luka bakar. Yang mengatakan pertimbangan adalah yang paling berisiko. Sangat tidak disarankan untuk menahan mangkok dalam keadaan lembur, bahkan tidak mungkin akan berbahaya jika banyak tidur. Jika saya pergi dari lembur, saya mungkin tidak akan menyalahkan orang gunung.
Beberapa hari setelah istrinya melahirkan, Erom mengamini orang tuanya-yang ingin mencoba tinggal lagi di Bandung. Tidak ada alasan bagi saya, yang selama ini mengganggu pikirannya. Cukuplah untuk mengatakan: kota ingin mencari pekerjaan yang dianggap nyaman.
Ibunya tidak mampu terus-menerus mengancam, dan memang alasan yang diharapkan Erom bisa dimengerti. Sudah ketahuan lagi oleh orang tuanya, jika Erom haben menghajarnya di waktu lembur tentu akan sedikit maju. Tidak, hanya sebatas lahan kerja yang tersisa di waktu lembur saya; cuma jejeblogan goyang lumpur, sedangkan hasilnya mahi jatuh, bahkan kadang harus nombok.
(Bahasa Sunda Kami Untuk Siswa Kelas XI SMA/SMK/MA/MAK, Penerbit Geger Sunten, Medali 2017, Hal 110-113)
Peran
Untuk memahami cerita di atas, kemaslah jawaban dari pertanyaan di bawah ini!
Tema apa yang diceritakan dalam novel? Pesan apa yang ingin Anda sampaikan dari penulis novel tersebut?
Siapa aktor dalam novel tersebut? Apa kebiasaan masing-masing aktor dalam novel? Apa hubungan antara aktor dalam novel?
Dimana peristiwa itu terjadi? Kapan itu akan terjadi? Bagaimana suasananya?
Alur apa yang digunakan pengarang dalam menceritakan novel tersebut?
Kata-kata yang tidak dipahami dalam novel. Peck masuk sambil tersenyum dan mencari artinya di kamus.
RINGKASAN & TINJAUAN NOVEL
Mantri Jero
(R.Memed Sastrahadiprawira)
Raden Yogaswara dididik oleh ayahnya menjadi orang yang berilmu tinggi. Selain itu, Raden Yogaswara dididik dengan baik untuk menjadi pribadi yang berkomitmen untuk bekerja. Oleh ayahnya Raden Yogaswara diperkenalkan dengan kisah Aji Saka, yang menceritakan tentang asal mula Sembada dan pengabaian Raja. Cerita itu dibuat untuk pengajaran kepercayaan diri.
Pada suatu ketika Raden Yogaswara menyaksikan kesaktian Kepala Suku Cutak yang datang ke daerahnya. Jorojoy dalam hatinya memiliki hasrat ingin menjadi seorang jenius yang memiliki kekuatan. Bahkan kembali setelah mendapat kabar dari ayahnya, bahwa dia adalah keturunan Menak. Begitu juga dengan ayahnya yang sehari-hari menjadi buruh tani di lembur Sihoreng putra Dalem (Bupati) Suniawenang. Anda tersesat karena dituduh berusaha merebut kekuasaan. Sudah 20 tahun ayah Raden Yogaswara menyumbang bersembunyi di Nagri Tengah, tetangga Nagri Suniawenang.
Menyusui anaknya yang bercita-cita menjadi cantik, ayahnya mendorong Raden Yogaswara pergi ke Nagri Tengah untuk mengabdi pada Kangjeng Dalem. Sesaat sebelum Raden Yogaswara harus terlebih dahulu mempelajari bagian-bagian Islam di Pasanten Janggala. Raden Yogaswara diterima sebagai santri di pesantren yang dipimpin oleh Kiai Abdul Mugni. Selama sekolah, Raden Yogaswara bertemu dengan putranya Kiai Abdul Mugni bernama Nyi Halimah. Ketika Raden Yogaswara meninggalkan pesantren untuk pergi ke Nagri Tengah, ia membuat janji dengan Nyi Halimah. Meski berpisah, hubungan itu tidak putus, melainkan sampai rabi.
Meninggalkan pesantren tersebut Raden Yogaswara tidak sendirian, melainkan bersama seorang sahabat bernama Ki Bulus. Di Pusat Kota, Raden Yogaswara mendapat pekerjaan sebagai penjaga kuda, sedangkan Ki Bulus I mendapat pekerjaan sebagai pembersih kandang. Karya Raden Yogaswara sangat persegi. Karena kegunaannya, tugas Raden Yogaswara dipindahkan ke bagian upacara, menjadi yang terakhir membawa rokok Dalem. Di tempat kerja baru ini, Raden Yogaswara sangat sering menyaksikan diskusi-diskusi yang diadakan di Baléirung. Satu kali
tu ada babadamian tentang bagaimana sikap pemerintah Nagri Tengah terhadap Mataram, yang kemudian dimunculkan Sutawijaya. Hasil rekonsiliasi memutuskan bahwa Nagri Tengah tidak memiliki hubungan apapun dengan Mataram.

